Langit di atas kota Tokyo masih cerah. Saya dan teman-teman bersiap meninggalkan kantor pusat JP-Post di Marunouchi untuk makan malam di bilangan Shibuya. Ada beberapa isu penting yang barangkali patut Anda ketahui dari perbincangan kami bersama Mr. Mikuriya, Direktur WCO (World Customs Organization), sore itu.
Antara lain terkait bagaimana era globalisasi tengah bergerak menuju slowbalization dan betapa pentingnya teknologi dan data untuk pertumbuhan organisasi. Tapi saya ingin menyorotinya dari perspektif individu. Ini adalah keterbukaan peluang yang luar biasa.
Globalisasi telah menuju kepada Slowbalization sebagai fenomena yang tak terelakkan. |
Era globalisasi dinilai sudah berakhir ditandai dengan penurunan lalu-lintas perdagangan, investasi, modal, pinjaman, serta rantai-pasokan secara internasional. Era baru ini disebut slowbalization. Fenomena ini memunculkan konsentrasi aktifitas ekonomi, fasilitas, dan lalu lintas sumber daya fisik secara regional bahkan lokal.
Sementara itu, perkembangan dunia dalam dimensi digital semakin menghilangkan batas ruang dan waktu. Hal ini tentu memudahkan setiap pihak untuk melakukan proses produksi dan mengirimkan hasil produksi secara intens. Sekilas kita bisa melihat kemiripan antara slowbalization dan regionalization.
Kemunculan Aktor Individu
Varibel utama penopang globalisasi adalah pasar bebas dan negara. Kini muncul variabel ketiga yaitu aktor ekonomi individual yang membentuk crowd dan menjadi kuat secara kolektif. Hal ini terjadi karena individu mendapat kemudahan jauh lebih besar seiring digitalisasi dunia.
Lalu bagaimana jika kita menarik situasi ini ke dalam kehidupan kita. Menurut saya ini adalah timing (kesempatan) terbaik bagi siapapun untuk berkembang dan memulai apapun yang ingin dicapai. Tidak pernah ada era sebelumnya dimana Anda bisa memperoleh kesempatan, kekuatan dan akses, sebesar seperti sekarang.
Sebagai contoh, Anda bisa menjadi eksportir kopi hanya dengan sentuhan tangan di gawai canggih, atau terlibat bekerja untuk sebuah proyek ribuan dolar dari dalam kamar tidur, menjadi pianis atau cheff handal karena rajin berlatih dan menonton youtube.
Globalisasi dan digitalisasi mengubah passive consumers menjadi active consumers-producers-financers sekaligus. Anda bisa menjalankan proyek inovasi di Yogyakarta dengan staf profesional dari Surabaya dan Jakarta, menggaji mereka tanpa pernah bertemu. Menciptakan produk dengan mudah melalui 3D printer, mendatangkan mesin produksi dari e-commerce, menggunakan crowdfunding ketika butuh pembiayaan. Semua serba terbuka bagi individu dan kita semua semakin terkoneksi.
IT & Data Optimization
Anda sebagai individu pun sebenarnya bisa memanfaatkan daya ungkit teknologi dan data (leverage on new technologies & leverage on data science). Itu bukanlah sesuatu yang eksklusif dilakukan perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Nike, atau organisasi dunia seperti WCO. Literasi begitu berlimpah jika Anda mau sedikit membuka mata.
Tentunya perlu dilakukan penyesuaian pada porsi dan kebutuhan. Dalam konteks UMKM misalnya, pemanfaatan teknologi dan data analytics dapat dilakukan sesederhana analisis produk unggulan: item apa yang paling bagus penjualannya, kapan dan diminati oleh siapa. Dalam pengembangan karir, Anda bisa membuat learning-documentation dalam bentuk webinar series yang berguna bagi organisasi dan bisa dimonetisasi sebagai investasi passive income.
Kesimpulan
Anda saat ini memahami situasinya. Namun sebelum Anda bertanya tentang apa yang akan dilakukan di tengah era slowbalization, sebaiknya Anda tanyakan dahulu apa tujuan yang benar-benar ingin dicapai dalam hidup ini. Visi menjadi sangat penting di saat akses, peralatan, sumber daya, informasi begitu mudah dijangkau oleh individu.
Comments
Post a Comment
Hi! Terimakasih atas komentarmu. Jika ada pertanyaan silahkan hubungi kami melalui kontak :)
Pastikan komentarmu tidak menyinggung isu sensitif terkait SARA, politik, pornografi, & hal yang berpotensi melanggar hukum ya!