Skip to main content

Jualan Dengan Memanfaatkan Rasa Takut Manusia

Di sebuah pagi yang cerah tak sengaja saya menemukan acara di TV dimana seorang host menjual produk rice-cooker dengan embel-embel kesehatan. Ia melakukan “edukasi” soal bahaya nasi untuk penderita diabetes, khususnya betapa cara orang memasak nasi selama ini salah.

Untuk memperkuat argumen ia memakai test iodium, dengan pipet tetes tanpa takaran jelas, untuk menunjukan betapa tingginya kandungan gula dalam sesendok nasi. "Lihat, warnanya berubah menjadi hitam! Ini tandanya gulanya sangat tinggi. Dan itu tidak baik untuk Anda!"

Teknik penjualan
Teknik penjualan dapat dilakukan dengan menggugah emosi calon pembeli.

Sadarkah kamu tentang fenomena ini?. Betapa pemilik brand acapkali menciptakan urgensi melalui rasa takut. Lalu sebuah produk ditawarkan sebagai solusi?

Setelah menerapkan teknik agitasi masalah dan solusi, produk berupa rice-cooker yang katanya canggih dan bisa bikin nasi menjadi low-carbo itu ditawarkan dengan harga dua juta rupiah lebih yang dicoret menjadi 1 jutaan.

Saya langsung bergumam. "Hmm, rupanya sampai sekarang teknik create fear and sell discounted price masih kepake ya!" Bahkan dalam banyak hal, termasuk politik. Waduh topiknya pivot, wkwk.

Tapi ini real kan. Kita pernah ditakut-takutin kalau pilih ini nanti itu. Kalau enggak pilih ono bisa begitu. Makanya, pilih saja si fulan agar bla bla bla. You know, sometimes marketing in a wrong person turns bullshit.

Fear & Pseudo Science

Pernah loh saya ditawarin sebuah produk kesehatan dengan harga jutaan rupiah menggunakan fear dan pseudo-science. Misalnya berupa produk piring kecil dari kaca yang brosur presentasinya ada gambar-gambar serem penyakit A-Z.

Produk itu diklaim dibuat dari batuan dan mineral yang memeancarkan gelombang elektromagnetik. Dan dengana gelombang ajaib tertentu, piring kecil dari kaca itu bisa merubah air menjadi berkhasiat dan solutif untuk mengatasi penyakit-penyakit berat.

Antara iba dan gemes ya, karena saya tau barang begituan diimpor dari Tiongkok seharga 23 ribu rupiah per piece. Itu pun retail! Lah, cuman beling begitu? Kalo soal gelombang ajaib, asal kamu berdoa khusyuk juga bisa merubah air jadi berkhasiat kok.

H2O itu sendiri sudah merupakan sebuah keajaiban, dan memang Tuhan Maha Perkasa (dan baik sekali) menciptakan zat bernama air yang sangat berguna untuk kita. Silahkan baca jurnal ilmiah dari Dr. Masaru Emoto mengenai energi dan air.

Risk Aversion

Kembali ke trik jualan dengan memanfaatkan rasa takut, ada sebuah wisdom yang berbunyi: if you can find out what people’s worst nightmare is, camp out inside their nightmare. They will do anything to get out of that situation. 

Hal ini selaras dengan sifat manusia yang secara mendasar adalah mahluk risk aversion. Manusia umumnya takut kehilangan (kejayaan), takut nggak maju, takut ketinggalan, takut miskin, takut diabetes, takut mati dll. Manusia lalu melakukan langkah-langkah yang menjauhkan diri dari hal-hal tersebut. Tapi jangan-jangan dari semua itu yang paling perlu kita takuti adalah sisi gelap diri kita sendiri?

Catatan:

Beberapa minggu kemudian saya dapat kabar bahwa Ibu mertua membeli rice-cooker itu. Indeed, the trick works very well for some people. Haha, validasinya ternyata tidak jauh-jauh dari keluarga sendiri.

Kamu sendiri bagaimana. Pernah punya pengalaman ditawari produk dengan klaim-klaim fantastis dan ancaman rasa takut ini dan itu? Share di kolom komentar ya, produk apa yang ditawarkan!

Comments

Popular posts from this blog

Intip 9 Cara Pintar Menilai Tawaran Bisnis dari Teman atau Saudara!

"Bro, bagaimana kabarnya? Aku ada penawaran menarik nih. Aku mau buka cabang restoran baru di Jl. Sudirman tapi aku perlu investasi tambahan. Bisnisnya bagus, momentumnya tepat mumpung menjelang bulan puasa pasti rame nanti untuk bukber. Aku kirim proposalnya ya? Spesial untuk kamu, kukasih return 10% per bulan dari nilai investasimu deh! ". Kalau dapat tawaran seperti ini langsung sikat nggak?  Sementara di tabunganmu ada ratusan juta nganggur karena tidak tahu harus diapakan. Suara-suara surgawi mulai mengalun indah di kepala: wah bisa nih buat muter duit tabunganku, ada kesempatan jadi investor, punya saham di restoran, nanti dapat duit bagi hasil, ongkang-ongkang kaki bisa bikin tajir, bisa story di IG sambil bilang "Nengok warung jualan cheeeck.." , wah... senangnya!!!? Tawaran investasi usaha dari teman seringkali tampak menggiurkan bagi kaum gajian. STOP! Take a deep breath , read this blog to the end! Di dunia bisnis, kamu perlu menjadi stoic. Karena in

Kapan Waktu Terbaik Untuk Resign?

Keputusan resign yang baik seyogyanya mempertimbangkan beberapa aspek pemikiran kritis seperti mengapa harus resign, apa yang terjadi jika tidak resign, kemana karir selanjutnya, dan kapan seharusnya mengajukan surat pengunduran diri. Namun dari semuanya, pertanyaan kapan memiliki nilai penting karena terkait dengan eksekusi dari serangkaian strategi yang telah dibangun. Keputusan resign adalah hal penting yang memerlukan pertimbangan secara jernih dan matang. Jadi kapan sebaiknya resign? 1. Saat memiliki performa sangat baik secara terus-menerus namun tidak menunjukan korelasi positif dengan perkembangan karir di tempat bekerja. 2. Ketika mendapatkan kesempatan atau penawaran untuk bekerja di tempat yang lebih baik dengan nilai gaji dan kompensasi yang lebih tinggi. 3. Ketika tempat kerja Anda memiliki kultur yang toxic dimana upaya apapun untuk membawa perubahan positif menjadi tidak berarti, bahkan menghasilkan resistensi lingkungan terhadap Anda. 4. Ketika ingin putar haluan menja