Skip to main content

Menggugah Kekuatan Dalam Jiwa


"Di masa-masa sulit, ingatlah kembali alasanmu memulai semua ini!"


Membangun bisnis adalah perjalanan penuh pengalaman yang melelahkan, meyedot perhatian, tapi juga seru, penuh inspirasi, meski kadang melelahkan. Setiap kali kamu merasa jatuh dalam masa-masa sulit ingatlah kata-kata ini untuk membuatmu kembali tegak menatap masa depan. Ingat alasan-alasanmu, ingat impian-impianmu. Sekali layar terkembang, surut kita berpantang!

Comments

Popular posts from this blog

Intip 9 Cara Pintar Menilai Tawaran Bisnis dari Teman atau Saudara!

"Bro, bagaimana kabarnya? Aku ada penawaran menarik nih. Aku mau buka cabang restoran baru di Jl. Sudirman tapi aku perlu investasi tambahan. Bisnisnya bagus, momentumnya tepat mumpung menjelang bulan puasa pasti rame nanti untuk bukber. Aku kirim proposalnya ya? Spesial untuk kamu, kukasih return 10% per bulan dari nilai investasimu deh! ". Kalau dapat tawaran seperti ini langsung sikat nggak?  Sementara di tabunganmu ada ratusan juta nganggur karena tidak tahu harus diapakan. Suara-suara surgawi mulai mengalun indah di kepala: wah bisa nih buat muter duit tabunganku, ada kesempatan jadi investor, punya saham di restoran, nanti dapat duit bagi hasil, ongkang-ongkang kaki bisa bikin tajir, bisa story di IG sambil bilang "Nengok warung jualan cheeeck.." , wah... senangnya!!!? Tawaran investasi usaha dari teman seringkali tampak menggiurkan bagi kaum gajian. STOP! Take a deep breath , read this blog to the end! Di dunia bisnis, kamu perlu menjadi stoic. Karena in

Kapan Waktu Terbaik Untuk Resign?

Keputusan resign yang baik seyogyanya mempertimbangkan beberapa aspek pemikiran kritis seperti mengapa harus resign, apa yang terjadi jika tidak resign, kemana karir selanjutnya, dan kapan seharusnya mengajukan surat pengunduran diri. Namun dari semuanya, pertanyaan kapan memiliki nilai penting karena terkait dengan eksekusi dari serangkaian strategi yang telah dibangun. Keputusan resign adalah hal penting yang memerlukan pertimbangan secara jernih dan matang. Jadi kapan sebaiknya resign? 1. Saat memiliki performa sangat baik secara terus-menerus namun tidak menunjukan korelasi positif dengan perkembangan karir di tempat bekerja. 2. Ketika mendapatkan kesempatan atau penawaran untuk bekerja di tempat yang lebih baik dengan nilai gaji dan kompensasi yang lebih tinggi. 3. Ketika tempat kerja Anda memiliki kultur yang toxic dimana upaya apapun untuk membawa perubahan positif menjadi tidak berarti, bahkan menghasilkan resistensi lingkungan terhadap Anda. 4. Ketika ingin putar haluan menja

Jualan Dengan Memanfaatkan Rasa Takut Manusia

Di sebuah pagi yang cerah tak sengaja saya menemukan acara di TV dimana seorang host menjual produk rice-cooker dengan embel-embel kesehatan. Ia melakukan “edukasi” soal bahaya nasi untuk penderita diabetes, khususnya betapa cara orang memasak nasi selama ini salah. Untuk memperkuat argumen ia memakai test iodium, dengan pipet tetes tanpa takaran jelas, untuk menunjukan betapa tingginya kandungan gula dalam sesendok nasi. "Lihat, warnanya berubah menjadi hitam! Ini tandanya gulanya sangat tinggi. Dan itu tidak baik untuk Anda!" Teknik penjualan dapat dilakukan dengan menggugah emosi calon pembeli. Sadarkah kamu tentang fenomena ini?. Betapa pemilik brand acapkali menciptakan urgensi melalui rasa takut. Lalu sebuah produk ditawarkan sebagai solusi? Setelah menerapkan teknik agitasi masalah dan solusi, produk berupa rice-cooker yang katanya canggih dan bisa bikin nasi menjadi low-carbo itu ditawarkan dengan harga dua juta rupiah lebih yang dicoret menjadi 1 jutaan